Tampilkan postingan dengan label Cerita Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Motivasi. Tampilkan semua postingan

Bijak Karna Cinta dan Kasih

Alkisah seorang Suami yang gagah, berhasil dan baik hati bernama Topan dan seorang gadis cantik penggoda. Mereka kenal di sebuah kantin kompleks perkantoran mereka, setelah berkenalan dan saling berbicara, setelah mereka saling bertukar pin BBM.

Keesokan harinya si gadis mulai mengirimkan BBM

Gadis : Wah mas hebat ya..... keliatannyan sudah jadi orang yang hebat, keliatan dari penampilannya yang OK. Topan lalu menjawab si Gadis :terima kasih ya Mbak.

Esoknya, si Gading penggoda menelpon Ahmad, tuk sekedar " say hallo, kapan ya mas, kita makan bertemu dan makan bareng lagi? Ahmad : hmmmm kapan ya ... oke kapan saja boleh:) .

Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui BBM  dan telepon, si Gadis mencari cara untuk bertemu dengan alasan untuk Konseling dirinya yang sedang mengalami masalah dan akhirnya Ahmad menemuinya dengan tujuan ingin membantunya. 1-2 kali Diberikanlah konseling dan terapi untuk si Gadis tersebut.

Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka untuk alasan konsultasi. Sampai suatu hari, si gadis tidak tahan untuk mengirim BBM yang berisi curahan perasaannya:”Mas... Sebenarnya aku benar-benar mencintaimu, aku tahu Mas sudah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri kedua, aku siap mas... dan maaf aku mengganggu perasaanmu... Mas benar-benar telah membuat aku begitu terpesona:*

Dengan berat hati akhirnya Topan menjawab:

Mbak, mohon maaf saya mengerti dan paham maksud Mbak...tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK! Saya tahu Mbak memang cantik, dan saya percaya banyak pria tentu mengatakan mbak cantik dan sangat menarik.

Tapi... tahukah mbak mengapa saya  bisa tampil baik dan berhasil seperti ini..., itu semua karena doa, perhatian, dorongan & semangat dari seorang Istri yang sangat saya cintai... alangkah berdosanya saya jika saya berselingkuh kepada wanita lain. Mbak tersenyum melihat saya dengan kondisi saya sekarang ini, tetapi istri saya melihat saya dengan lebih tersenyum lagi meski dia bersusah payah membantu dan begitu setia mendorong saya dengan cinta kasih hingga saya berhasil seperti sekarang ini.
Cinta membuat Bijak




Tahukah mbak bhw saya memulai keberhasilan ini dari nol & isteri saya selalu mendampingi dikala begitu banyak penderitaan, kesedihan dan senang, terpuruk dan berhasil seperti ini mewarnai kehidupan saya. Tahukah Mbak bahwa isteri saya  yang selalu mendoakan untuk keberhasilan saya. Mbak memang sangat cantik dan menarik, tapi istri saya jauh lebih cantik di mata dan hati saya... meski Mbak begitu mengagumi saya.
 
Siapapun dari kita tentu pernah menyadari bahwa sedikit banyak orang keluar masuk  menghiasi kehidupan kita. Mungkin ada yang muncul hanya sekelebat saja bahkan sampai
ada yang begitu membekas dalam pikiran kita.
 
Ada pula yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan wujudnya  begitu melekat di hati. Ada juga yang datang
pergi begitu saja seolah tak pernah ada menorehkan titik apapun. Semua  orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan pernik-pernik yang membentuk sebuah mosaik catatan sejarah. Gambaran itu sebenarnya telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai. Atau kita salah lihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya. Cobalah kita mengambil waktu sejenak untuk mengenang mereka yang pernah hadir dalam hidup kita. Hargailah, hormatilah dan kenanglah seluruh jasa dan kebaikan mereka serta kebaikan yang mungkin  tersembunyi di balik tabir kekecewaan sekalipun. Siapa sajakah mereka ?
 
Mereka adalah orangtua yang kita sayang dan kasihi, istri dan anak-anak kita yang kita cintai, adik kakak kita, guru-guru kita yang begitu sabar membimbing, dan memberikan ilmunya, atasan bawahan rekan kerja yang selalu menghiasi manisnya kehidupan pekerjaan dimana kita berkarya, sanak dan kerabat yang memahami sebuah persaudaraan, teman serta sahabat yang begitu mewarnai kehidupan kita.
 
Juga tiada salahnya kita mengenang mereka yang pernah anggap musuh dan pengkhianat atau bahkan orang yang melukai hati sekalipun. Atau yang  tak pernah kita tahu nama dan wajahnya. Bagaimana pun mereka telah turut andil memahat pribadi kita; menyapukan tinta pada lukisan kehidupan kita; menyiangi tanaman jiwa kita. Kenanglah mereka dalam genangan cinta yang tak bertepi. Hanya dalam tatapan cintalah kita bisa memandang indahnya kehidupan ini. Karena tiada secuilpun hidup yang perlu disesali, maka hanya cinta dan kasih sayanglah jawabannya. Percayalah, karena orang yang bijak adalah orang yang tahu benar arti mengenang kebaikan dan jasa orang-orang dalam hidupnya, bukan !

Menginspirasi Diri Penyemangat Hidup

Kata-kata mutiara ini di ambil dari internet. Berikut kumpulan cerita motivasi  dan artikel yang berkaitan dengan motivasi dapat menginspirasi diri maupun penyemangat diri ketika membaca cerita motivasi ini.

Cerita Motivasi Penyemangat Hidup


 1. Inti Semua Kebijaksanaan

Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan. Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, “Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu.”
Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid.
“Itu masih terlalu banyak,” kata sang raja. “Saya telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah.
Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku.
Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya.
Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan, “Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta.”

2. Janganlah Memaksa

Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.
“Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!” kata kakek, “Saya akan mencoba mengajarimu.”
Mereka pulang. Sang Kakek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.
“Janganlah mencoba memaksa melakukan segala seuatu, nak!” nasihat kakek, “Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.”

3. Melawan Diri Sendiri

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.
Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.
Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.
Ia bertading dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.

4. Kepercayaan Diri

Banyak orang pandai menyarankan agar kita memiliki suatu kepercayaan diri yang kuat. Pertanyaannya adalah diri yang manakah yang patut kita percayai? Apakah panca indera kita? Padahal kejituan panca indera seringkali tak lebih tumpul dari ujung pena yang patah. Apakah tubuh fisik kita? Padahal sejalan dengan lajunya usia, kekuatan tubuh memuai seperti lilin terkena panas. Ataukah pikiran kita? Padahal keunggulan pikiran tak lebih luas dari setetes air di samudera ilmu. Atau mungkin perasaan kita? Padahal ketajaman perasaan seringkali tak mampu menjawab persoalan logika. Lalu diri yang manakah yang patut kita percayai?
Semestinya kita tak memecah-belah diri menjadi berkeping- keping seperti itu. Diri adalah diri yang menyatukan semua pecahan-pecahan diri yang kita ciptakan sendiri. Kesatuan itulah yang disebut dengan integritas. Dan hanya sebuah kekuatan dari dalam diri yang paling dalam lah yang mampu merengkuh menyatukan anda. Diri itulah yang patutnya anda percayai, karena ia mampu menggenggam kekuatan fisik, keunggulan pikiran dan kehalusan budi anda.

5. Kitalah yang menciptakan masalah

Masalah rumah tangga memang tidak pernah habis di kupas, baik di media cetak, radio, layar kaca, maupun di ruang-ruang konsultasi. “Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu, sampai suami yang tidak memenuhi kebutuhan biologis istri.” Ujar seorang konsultan spiritual di Jakarta.
Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus karir istri yang menanjak, kehidupa perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunya keluarga ini hilang sudah. Si istri seolah disibukkan urusan kantor.
‘Apa yang harus aku lakukan,” ungkapan pria ini. Konsultasi spiritual itu menyarankan agar dia berpuasa tiga hari, dan tiap malam wajib shalat tahajud dan sujud shalat syukur. “Coba lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah masalahanya terang. Setelah itu, kamu ajak omong istrimu di rumah.” Ia menyarankan.
Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia mengontak istrinya. “Bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran,” katanya. Istriny tidak keberatan. Makanan istimewa pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya.
Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Ia punya teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar. Makanan lezat di depanya tidak di sentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh tak sudi menerima pengakuan dosa” itu.
Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas, atau tidak bergairah jika disentuh. Pantas saja, suatu malam istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih menampakkan sinyal—pertanda habis dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, yang antara lain melahirkan kebohongan demi kebohongan.
Tanpa diduga, keterusterangan itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterangan itu justru membuahkan sakit hati yang dalam. Atau bahkan, lebih pahit dari itu. Hti pria ini seakan menuntut, “Kalau saja aku tidak menuntut nasihatmu, tentu masalahnya tidak separah ini.”
Si konsultan yang dituding, “Ikut menjebloskan dalam duka.” Meng-kick balik. “Bukankah sudah saya sarankan agar mengajak istrimu ngomong di rumah, bukan di restoran?” Buat orang awam, restoran dan rumah sekedar tempat. Tidak lebih. Tapi, dimata si paranormal, tempat membawa “takdir”tersendiri.
Dan itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah tersendiri. Maka jalan terbaik menyikapinya adalah seperti dikatakan orang bijak, “Jangan membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja.”
Kayu telah menjadi arang. Kita tidak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit. Kepalsuan dan kebohongan tadi bisa jadi merupakan bagian dari perilaku kita jua. “Kita selalu lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah, kita pula yang harus meyelesaikannya.” Kata orang bijak.
Pahit getir, manis asam, asin hambar, itu sebuah resiko. Memang kiat hidup itu tak lain adalah piawai dan bijak dalam memprioritaskan pilihan.

6. Kelenturan Sikap

Bila anda menganggap bahwa mengatasi setiap persoalan butuh kekuatan pendirian, ketangguhan otot, dan kekerasan kemauan, maka anda separuh benar.
Sebuah batu cadas yang keras hanya bisa segera dihancurkan dengan mengerahkan segenap daya kuat. Oleh karenanya, banyak orang melatih diri agar semakin kuat, semakin tangguh dan semakin tegar.
Namun, seringkali kenyataan tak bisa dihadapi dengan pendirian kuat, atau diatasi dengan ketangguhan otot, atau dipecahkan dengan kemauan keras. Ada banyak hal yang tak bisa anda terima, namun harus anda terima. Maka, senantiasa anda membutuhkan sebuah kelenturan sikap. Bukanlah kelenturan sikap pertanda kelemahan, melainkan sebuah kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu sebagaimana ia ada. Bila anda menganggap bahwa mengatasi persoalan adalah dengan menerima persoalan itu, maka anda menemukan separuh benar yang lain.

Motivasi Hidup "Air Minum di Gurun Pasir"

Motivasi Hidup Di Gurun Pasir
Motivasi adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan intensitas, arah, dan seorang individu dalam mencapai sebuah tujuan. Dalam pengertian lainnya, Motivasi juga dapat diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari suatu perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Dalam kehidupan sehari-hari kata motivasi juga sering dikaitkan oleh masyarakat dengan semangat.

Dalam meningkatkan motivasi seseorang, maka salah satu hal yang paling berperan disini adalah mendapatkan kata penyemangat. Adapun kata penyemangat yang dimaksudkan dapat berupa cerita motivasi dan kata mutiara motivasi yang sumbernya berasal dari orang lain. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan ini akan dipublikasikan salah satunya kepada Anda, yaitu tentang ceria motivasi hidup.


Cerita Motivasi Hidup


Seperti yang sudah diuraikan diatas, maka tujuan tulisan tentang cerita motivasi hidup yang akan dipublikasikan ini adalah untuk memberikan motivasi kepada Anda. Adapun cerita motivasi ini berjudul "Air Minum di Gurun Pasir" dan secara lengkapnya bisa Anda baca dibawah ini:

Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar.

Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan,"Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu--Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi." Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air.

"Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?" Begitu pikirnya.

Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya.

Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.

Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu:

"Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. PERCAYALAH!! Inilah kebenaran hukum alam."

Demikianlah sebuah cerita motivasi hidup yang mungkin bisa Anda jadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan Anda.
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright 2013 Catatan cerita: Cerita MotivasiTemplate by Bamz Templates|suport by Wibialwis Blog |Support Googel