Cinta Terlarang

Sepotong asa dalam alunan Musik di bulan sabit yang menjuntai. Ada mereka, ada aku dan yang paling penat adalah ada benakku. Semuanya terjalin seperti jaring laba-laba di pojok Catatanku ini.Minggu, 18 Maret 2012.

Cuma kepulan asap rokok yang selalu jadi penghiburku dikala aku dilanda kecemasan macam ini

Ketika logika dan hati sudah tidak bisa bertemu pada satu titik dan masing-masing dari mereka menyimpang dan membiarkan aku tertegun sendiri ibarat layang-layang putus

Aku sadar pasti aku punya hatiku untuk dijadikan landasan helikopterku

Helikopter yang senantiasa membawaku keliling dunia dan memanjakanku dengan keliaran fantasiku akan kehidupan



“Cinta itu hanya sementara”, kata seseorang dalam sebuah dialog film spanyol yang aku tonton kemarin

“Kenapa juga mesti tidak dinikmati dalam hidup kita yang hanya sekali ini?”

Lantas aku bercermin dan mendapati wajahku muram secara durjana

Apakah benar ada cinta yang terlarang?

Mengapa disebut terlarang?

Mengapa jatuh cinta itu mesti dilarang?

Mengapa aku tidak dibenarkan jatuh cinta?

Siapa yang mengkontruksi bahwa jatuh cinta dengan si anu, si dia, si doi, itu terlarang?

Mengapa jatuh cinta pada orang yang kata manusia kebanyakan terlarang itu seolah-olah menjadi alat jagal paling ampuh untuk memasung perasaanku padanya?

Aku serasa di aniaya dan dimutilasi menjadi 28 bagian.



Aku bergumam

Aku merunduk

Aku bergumul

Aku lantas berpikir

Bukankah aku memiliki hak atas tubuh dan diriku sendiri

Aku yang memiliki kontrol akan hati, pikiran terutama cintaku pada seseorang

Aku tidak ingin diusik

Tidak oleh kata si anu, kata si dia, kata si doi yang seolah-olah paling tahu tentang cinta terlarang



Aku memejamkan mata dan membiarkan pikiranku membawaku ke dunia antah berantah yang memiliki kebebasan lintas dimensi untuk satu kata CINTA

Dimana cinta itu pada akhirnya menjadi milik manusia itu sendiri, dan bukan orang lain.

Karena bukan aku yang memilih CINTA, tetapi CINTA yang memilih aku.

Sangat manusiawi



Ini bukan perkara menjadi seseorang yang terlarang

Tetapi ini perkara menghargai cinta yang datang

Toh dia datang tanpa diundang!

Taukah Sinopsis Kehidupan

Bayangkanlah sebuah kolam luas, Kolam itu tenang, saking tenangnya terlihat bak kaca.
Tiba-tiba hujan deras turun.. Bayangkan, ada berjuta bulir air hujan yang jatuh di atas air kolam, membuat riak.. Jutaan rintik air yang terus-menerus berdatangan
membentuk riak, kecil-kecil memenuhi seluruh permukaan kolam…
Begitulah kehidupan ini, bagai sebuah kolam raksasa. Dan manusia bagai air hujan yang berdatangan terus-menerus, membuat riak.. Riak itu adalah gambaran kehidupannya.
Siapa yang peduli dengan sebuah bulir air hujan yang jatuh ke kolam, menit sekian, detik sekian? Ada jutaan bulir air hujan lain, bahkan dalam sekejap riak yang ditimbulkan tetes hujan barusan sudah hilang, terlupakan, tak tercatat dalam sejarah… Siapa yang peduli dengan anak manusia yang lahir tahun sekian, bulan sekian, tanggal sekian, jam sekian, menit sekian, detik sekian? Ada miliaran manusia, dan bahkan dalam sekejap, nama, wajah, dan apalah darinya segera lenyap dari muka bumi! Ada seribu kelahiran dalam setiap detik, siapa yang peduli? Itu jika engkau memandang kehidupan dari sisi yang amat negatif..
Kalau engkau memahaminya dari sisi positif, maka kau akan mengerti ada yang peduli atas bermiliar-miliar bulir air yang membuat riak tersebut, Peduli atas riak-riak yang kau timbulkan di atas kolam, sekecil atau sekejap apapun riak itu..
 
Dan saat kau menyadari ada yang peduli, maka kau akan selalu memikirkan dengan baik semua keputusan yang akan kau ambil.. Sekecil apapun itu, setiap perbuatan kita memiliki sebab-akibat..
Siklus sebab-akibat itu sudah ditentukan.. Tak ada yang bisa mengubahnya, kecuali satu! Yaitu Kebaikan.. Kebaikan bisa mengubah takdir.. Nanti engkau akan mengerti, betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab-akibat milikmu.. Apalagi kebaikan-kebaikan yang memang dilakukan dengan sengaja..
 
Seseorang yang memahami siklus sebab-akibat itu, Seseorang yang tahu bahwa kebaikan bisa mengubah siklusnya, Maka dia akan selalu mengisi kehidupannya dengan perbuatan baik.. Mungkin semua apa yang dilakukannya terlihat sia-sia, Mungkin apa yang dilakukannya terlihat tidak ada harganya bagi orang lain, Tapi dia tetap mengisi sebaik mungkin…
(Rembulan Tenggelam di Wajahmu – Tereliye)

Kesepian

Problem utama dari kebanyakan orang di dunia ini ialah kesepian. Apakah Anda mengetahui kebanyakan orang yg dtg kepada para pembimbing agama mereka, karena mereka mempunyai problem kesepian atau tidak mendapatkan kasih sayang maupun penghargaan? Apakah Anda mengetahui bahwa lebih dari 70% orang bunuh diri, karena merasa kesepian? Rasa kesepian dapat membuat orang jadi depresif, sehingga akhirnya mereka terjerumus jadi pecandu alkohol, maupun drugs.

Kesepian (lonely) bukannya berarti seorang diri (alone), sebab di dlm dunia yg penuh hiruk pikuk dan hingar bingar sekalipun, ternyata banyak sekali orang yg merasa kesepian, padahal seharian penuh, kita menerima puluhan email, maupun SMS, tetapi kenyataannya ini semua tidak dapat mengusir rasa kesepian. Disamping itu kebanyakan dari kita sudah memiliki HP jadi sebenarnya rasa kesepian itu tidak harus ada, walaupun demikian banyak orang yg merasa kesepian, merasa ditinggal sendirian, haus akan rasa kasih, rasa kehilangan dsb-nya.

Menurut psikolog, rasa kesepian itu berasal dari dalam hati. Sehingga lingkungan kerja yg sibuk dan teman2 di sekelilingnya sekalipun, tidak akan mampu mengusir rasa sepi. Di kota2 besar, rasa kesepian ini banyak melanda para wanita karier dan profesional muda. Meskipun mereka memiliki aktivitas yg cukup padat dan setiap hari selalu bertemu dengan banyak orang, ada perasaan sunyi di sudut hatinya. Rasa kesepian tidak bisa dihilangkan dgn uang.
Rasa kesepian bisa saja timbul, walaupun kita sudah memiliki pasangan hidup, keluarga, pekerjaan maupun memiliki banyak sahabat. Bahkan Ratu Belanda - Beatrix sendiri pernah mengungkapkan bahwa ciri jabatan dari seorang Ratu adalah "Kesepian namun tidak pernah sendiri". Kesepian itu bukannya, karena tidak ada orang disekitar kita, tetapi di dalam hati maupun perasaan kita merasa se-akan2 mereka tidak membutuhkan mau memperhatikan kita lagi. Tiap orang membutuhkan atensi maupun kasih sayang!
Tetapi yang paling mengerikan adalah saat kita justru kesepian ketika kita bersama orang yg kita cintai, tetapi sayangnya kita tak bisa `menyentunya, karena ia sedang sibuk entah dgn acara TV maupun hobi/pekerjaannya.

Kesepian adalah salah satu bentuk kesedihan. Kata kesepian itu berasal dari akar kata "sepi" yg dlm kamus sering di definisikan sebagai "tanpa teman, tersisih ... sendirian. Sedangkan kata sifat "sendirian" berarti "Merasa tersisih, karena tidak ada yg menemani". Kesepian sering kali memanifestasikan diri dlm bentuk rasa sakit, rasa hampa, dan efek samping yg lebih gawat lagi ialah sering kali berbentuk depresi yg mendalam sampaikan menyebabkan bunuh diri.

Dan apakah Anda tahu bahwa kesepian itu bisa jadi pemicu potensial penyebab penyakit jantung koroner ataupun kanker. Suatu penelitian bahkan pernah mengatakan bahwa pada tahun pertama setelah ditinggal mati oleh orang yg kita kasihi, maka risiko faktor angka kematian akan meningkat tujuh kali lipat jauh lebih tinggi.
Sehingga banyak orang yg mengajukan pertanyaan: "Where is God, when I am lonely?" pasti jawabannya ialah "Right beside you!", walaupun kita tidak merasakannya, Tuhan selalu hadir di dalam kesepian kita, karena kasih Nya, Ia tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan apapun juga kita berada.

Filsuf Jerman, Nietzsche, melukiskannya begini "Kurangnya cinta terhadap diri sendiri menyebabkan kesepian sehingga menjadi penjara yg paling berat bagi manusia". Dan kuncinya hanya bisa dibuka dari dalam ialah oleh diri kita sendiri.
Setiap orang yg merasa kesepian harus berani mengambil keputusan: "Apakah saya mau membayar harga untuk mengubah situasi kehidupan saya ini? Pertama dgn belajar mengasihi orang lain terlebih dahulu dan berhenti menaruh belas kasihan terhadap diri sendiri. Kasih itu seperti gema, pasti ia akan balik kembali !

Privat

Siska Wulan Aryani, adalah seorang gadis dengan wajah cantik, alis matanya melengkung, dan mata indah serta jernih, dilindungi oleh bulu mata lentik, hidung mancung serasi melengkapi kecantikannya, ditambah dengan bibir mungil merah alami yang serasi pula dengan wajahnya. Rambutnya yang hitam dan dipotong pendek menjadikannya lebih menarik, kulitnya putih mulus dan terawat, badannya mulai tumbuh begitu indah dan seksi. Dia tumbuh di kalangan keluarga yang cukup berada dan menyayanginya. Usianya baru 16 tahun, kadang sifatnya masih kekanakan. Badannya tidak terlalu tinggi berkisar 158 cm, badannya ideal dengan tinggi badannya, tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.

Seminggu yang lalu Siska mulai rutin mengikuti les privat Fisika di rumahku, Andy, aku seorang duda. Aku mempunyai sebuah rumah mungil dengan dua buah kamar, diantaranya ada sebuah kamar mandi yang bersih dan harum. Kamar depan diperuntukkan ruang kerja dan perpustakaan, buku-buku tersusun rapi di dalam rak dengan warna-warna kayu, sama seperti meja kerja yang di atasnya terletak seperangkat komputer. Sebuah lukisan yang indah tergantung di dinding, lukisan itu semakin tampak indah di latar belakangi oleh warna dinding yang serasi. Ruang tidurnya dihiasi ornamen yang serasi pula, dengan tempat tidur besar dan pencahayaan lampu yang membuat suasana semakin romantis. Ruang tamu ditata sangat artistik sehingga terasa nyaman.

Rumahku memang terkesan romantis dengan terdengar pelan alunan lagu-lagu cinta, Siska sedang mengerjakan tugas yang baru kuperintahkan. Dia terlalu asyik mengerjakan tugas itu, tanpa sengaja penghapusnya jatuh tersenggol. Siska berusaha menggapai ke bawah bermaksud untuk mengambilnya, tapi ternyata dia memegang tanganku yang telah lebih dulu mengambilnya. Siska kaget melihat ke arahku yang sedang tersenyum padanya. Siska berusaha tersenyum, saat tangan kirinya kupegang dan telapak tangannya kubalikkan dengan lembut, kemudian kutaruh penghapus itu ke dalam telapak tangannya.

Aku sebagai orang yang telah cukup berpengalaman dapat merasakan getaran-getaran perasaan yang tersalur melalui jari-jari gadis itu, sambil tersenyum aku berkata, “Sis, kamu tampak lebih cantik kalau tersenyum seperti itu”. Kata-kataku membuat gadis itu merasa tersanjung, dengan tidak sadar Siska mencubit pahaku sambil tersenyum senang.

“Udah punya pacar Siska?”, godaku sambil menatap Siska.“Belum, Kak!”, jawabnya malu-malu, wajahnya yang cantik itu bersemu merah.“Kenapa, kan temen seusiamu sudah mulai punya pacar”, lanjutku.“Habis mereka maunya cuma hura-hura kayak anak kecil, caper”, komentarnya sambil melanjutkan menulis jawaban tugasnya.“Ohh!”, aku bergumam dan beranjak dari tempat duduknya, mengambil minuman kaleng dari dalam kulkas.“Minum Coca Cola apa Fanta?”, lanjutku.“Apa ya! Coca Cola aja deh Kak”, sahutnya sambil terus bekerja.Aku mambawa dua kaleng minuman dan mataku terus melihat dan menelusuri tubuh Siska yang membelakangi, ternyata menarik juga gadis ini, badannya yang semampai dan bagus cukup membuatku bergairah, pikirku sambil tersenyum sendiri.

“Sudah Kak”, suara Siska mengagetkan lamunanku, kuhampiri dan kusodorkan sekaleng Coca-Cola kesukaan gadis itu. Kemudian aku memeriksa hasil pekerjaan itu, ternyata benar semua.“Ahh, ternyata selain cantik kamu juga pintar Sisk “, pujiku dan membuat Siska tampak tersipu dan hatinya berbunga-bunga.Aku yang sengaja duduk di sebelah kanannya, melanjutkan menerangkan pemecahan soal-soal lain, Bau wangi parfum yang kupakai sangat lembut dan terasa nikmat tercium hidung, mungkin itu yang membuatnya tanpa sadar bergeser semakin dekat padaku.

Pujian tadi membuatnya tidak dapat berkonsentrasi dan berusaha mencoba mengerti apa yang sedang dijelaskan, tapi gagal. Aku yang melihatnya tersenyum dalam hati dan sengaja duduk menyamping, agak menghadap pada gadis itu sehingga instingku mengatakan hatinya agak tergetar.

“Kamu bisa ngerti yang baru kakak jelaskan Sisk”, kataku sambil melihat wajah Siska lewat sudut mata. Siska tersentak dari lamunannya dan menggeleng, “Belum, ulang dong Kak!”, sahutnya. Kemudian aku mengambil kertas baru dan diletakkan di depannya, tangan kananku mulai menuliskan rumus-rumus sambil menerangkan, tangan lainnya diletakkan di sandaran kursi tempatnya duduk dan sesekali aku sengaja mengusap punggungnya dengan lembut.

Siska semakin tidak bisa berkonsentrasi, saat merasakan usapan lembut jari tanganku itu, jantungnya semakin berdegup dengan keras, usapan itu kuusahakan senyaman dan selembut mungkin dan membuatnya semakin terlena oleh perasaan yang tak terlukiskan. Dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi lagi. Tanpa terasa matanya terpejam menikmati belaian tangan dan bau parfum yang lembut.

Dia berusaha melirikku, tapi aku cuek saja, sebagai perempuan yang selalu ingin diperhatikan, Siska mulai mencoba menarik perhatianku. Dia memberanikan diri meletakkan tangan di atas pahaku. Jantungnya semakin berdegup, ada getaran yang menjalar lembut lewat tanganku.

Selesai menerangkan aku menatapnya dengan lembut, dia tak kuasa menahan tatapan mata yang tajam itu, perasaannya menjadi tak karuan, tubuhnya serasa menggigil saat melihat senyumku, tanpa sadar tangan kirinya meremas lembut pahaku, akhirnya Siska menutup mata karena tidak kuat menahan gejolak didadanya. Aku tahu apa yang dirasakan gadis itu dengan instingku.

“Kamu sakit?”, tanyaku berbasa basi. Siska menggelengkan kepala, tapi tanganku tetap meraba dahinya dengan lembut, Siska diam saja karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Aku genggam lembut jari tangan kirinya.

Udara hangat menerpa telinganya dari hidungku, “Kamu benar-benar gadis yang cantik, dan telah tumbuh dewasa Sisk”, gumamku lirih. pujian itu membuat dirinya makin bangga, tubuhnya bergetar, dan nafasnya sesak menahan gejolak di dadanya. Dan Siska ternyata tak kuasa untuk menahan keinginannya meletakkan kepalanya di dadaku, “Ahh..”, Siska mendesah kecil tanpa disadari.

Aku sadar gadis ini mulai menyukaiku, dan berhasil membangkitkan perasaan romantisnya. Tanganku bergerak mengusap lembut telinga gadis itu, kemudian turun ke leher, dan kembali lagi naik ke telinga beberapa kali. Siska merasa angan-angannya melambung, entah kenapa dia pasrah saja saat aku mengangkat dagunya, mungkin terselip hatinya perasaan ingin terus menikmati belaian-belaian lembut itu.

“Kamu memang sangat cantik dan aku yakin jalan pikiranmu sangat dewasa, Aku kagum!”, kataku merayu.Udara hangat terasa menerpa wajahya yang cantik, disusul bibir hangatku menyentuh keningnya, lalu turun pelan ke telinga, hangat dan lembut, perasaan nikmat seperti ini pasti belum pernah dialaminya. Anehnya dia menjadi ketagihan, dan merasa tidak rela untuk cepat-cepat mengakhiri semua kejadian itu.

“Ja.., jangan Kak”, pintanya untuk menolak. Tapi dia tidak berusaha untuk mengelak saat bibir hangatku dengan lembut penuh perasaan menyusuri pipinya yang lembut, putih dan halus, saat merasakan hangatnya bibirku mengulum bibirnya yang mungil merah merekah itu bergeter, aku yakin baru pertama kali ini dia merasakan nikmatnya dikulum dan dicium bibir laki-laki.

Jantung di dadanya berdegup makin keras, perasaan nikmat yang menyelimuti hatinya semakin membuatnya melambung. “Uuhh..!”, hatinya tergelitik untuk mulai membalas ciuman dan kuluman-kuluman hangatku.

“Aaahh..”, dia mendesah merasakan remasanku lembut di payudara kiri yang menonjol di dadanya, seakan tak kuasa melarang. Dia diam saja, remasan lembut menambah kenikmatan tersendiri baginya.“Dadamu sangat indah Sist”, sebuah pujian yang membuatnya semakin mabuk, bahkan tangannya kini memegang tanganku, tidak untuk melarangnya, tapi ikut menekan dan mengikuti irama remasan di tanganku. Dia benar-benar semakin menikmatinya. Serdadukupun mulai menegang.

“Aaahh”, Siska mendesah kembali dan pahanya bergerak-gerak dan tubuhnya bergetar menandakan vaginanya mulai basah oleh lendir yang keluar akibat rangsangan yang dialaminya, hal itu membuat vaginanya terasa geli, merupakan kenikmatan tersendiri. Dia semakin terlena diantara degup-degup jantung dan keinginannya untuk mencapai puncak kenikmatan. Diimbanginya kuluman bibir dan remasan lembut di atas buah dadanya.

Saat tanganku mulai membuka kancing baju seragamnya, tangannya mencoba menahannya.“Jangan nanti dilihat orang”, pintanya, tapi tidak kupedulikan. Kulanjutkan membuka satu persatu, dadanya yang putih mulus mulai terlihat, buah dadanya tertutup bra warna coklat.

Seakan dia sudah tidak peduli lagi dengan keadaannya, hanya kenikmatan yang ingin dicapainya, dia pasrah saat kugendong dan merebahkannya di atas tempat tidur yang bersprei putih. Di tempat tidur ini aku merasa lebih nyaman, semakin bisa menikmati cumbuan, dibiarkannya dada yang putih mulus itu makin terbuka.

“Auuuhh”, bibirku mulai bergeser pelan mengusap dan mencium hangat di lehernya yang putih mulus. “Aaaahh”, dia makin mendesah dan merasakan kegelian lain yang lebih nikmat.

Aku semakin senang dengan bau wangi di tubuhnya. “Tubuhmu wangi sekali”, kembali rayuan itu membuatnya makin besar kepala. Tanganku itu dibiarkan menelusuri dadanya yang terbuka.
Siska sendiri tidak kuasa menolak, seakan ada perasaan bangga tubuhnya dilihat dan kunikmati. Tanganku kini menelusuri perutnya dengan lembut, membuatnya menggelinjang kegelian. Bibir hangatku beralih menelusuri dadanya.

“Uhh.!”, tanganku menarik bajunya ke atas hingga keluar dari rok abu-abunya, kemudian jari-jarinya melepas kancing yang tersisa dan menari lembut di atas perutnya. “Auuuhh” membuatnya menggelinjang nikmat, perasaannya melambung mengikuti irama jari-jariku, sementara serdaduku terasa makin tegang.

Dia mulai menarik kepalaku ke atas dan mulai mengimbagi ciuman dan kuluman, seperti caraku mengulum dan mencium bibirnya. “Ooohh”, terdengar desah Siska yang semakin terlena dengan ciuman hangat dan tarian jari-jariku diatas perutnya, kini dada dan perutnya terlihat putih, mulus dan halus hanya tertutup bra coklat muda yang lembut.

Aku semakin tegang hingga harus mengatur gejolak birahi dengan mengatur pernafasanku, aku terus mempermainkan tubuh dan perasaan gadis itu, kuperlakukan Siska dengan halus, lembut, dan tidak terburu-buru, hal ini membuat
Siska makin penasaran dan makin bernafsu, mungkin itu yang membuat gadis itu pasrah saat tanganku menyusup ke belakang, dan membuka kancing branya.

Tanganku mulai menyusup di bagian dada yang menonjol di bawah bra gadis itu, terasa kenyal dan padat di tanganku.“Aaahh.. Uuuhh. ooohh”, Siska menggelinjang gelinjang geli dan nikmat, jemari itu menari dan mengusap lembut di atas buah dadanya yang mulai berkembang lembut dan putih, seraya terus berpagutan. Dia merasa semakin nikmat, geli dan melambungkan angan-angannya.

Ujung jariku mulai mempermainkan puting susunya yang masih kecil dan kemerahan itu dengan sangat hati-hati. “Kak.. Aaahh.. uuhh.. ahh”. Siska mulai menunjukkan tanda-tanda terangsang hingga berusaha ikut membuka kancing bajuku, agak susah, tapi dia berhasil. Tangannya menyusup kebalik baju dan mengelus dadaku, sementara birahinya makin memuncak. “Ngghh.. “, vaginanya yang basah semakin membuatnya nikmat, pikirku. Siska menurut ketika badannya diangkat sedikit, dibiarkannya baju dan branya kutanggalkan, lalu dilempar ke samping tempat tidur.

Sekarang tubuh bagian atasnya tidak tertutup apapun, dia tampak tertegun dan risih sejenak, saat mataku menelusuri lekuk tubuhnya. Di sisi lain dia merasa kagum dengan dua gunung indah yang masih perawan yang menyembul di atas dadanya, belum pernah terjamah oleh siapapun selain dirinya sendiri. Sedangkan aku tertegun sejenak melihat pemandangan di depan mataku, birahiku bergejolak kembali, aku berusaha mengatur pernafasan, karena tidak ingin melepaskan nafsu binatangku hingga menyakiti perasaan gadis cantik yang tergolek pasrah di depanku ini.

Aku mulai mengulum buah dada gadis itu perlahan, terasa membusung lembut, putih dan kenyal. Diperlakukan seperti itu Siska menggelinjang, “Ahh.. uuuhh.. aaahh”. Pengalaman pertamanya ini membuat angan-angannya terbang tinggi. Buah dadanya yang putih, lembut, dan kenyal itu terasa nikmat kuhisap lembut, tarian lidah diputing susunya yang kecil kemerahan itu mulai berdiri dan mengeras.

“Aaahh..!”, dia merintih geli dan makin mendekap kepalaku, vaginanya mungkin kini terasa membanjir. Birahinya semakin memuncak. “Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. Uhh”, rintihnya makin panjang. Aku terus mempermainkan buah dada gadis lugu itu dengan bibir dan lidahku, sambil membuka kancing bajuku sendiri satu persatu, kemudian baju itu kutanggalkan, terlihat dadaku yang bidang dan atletis.

Kembali ujung bibirnya kukulum, terasa geli dan nikmat. Saat
Siska akan membalas memagutnya, telapak tangannya kupegang dan kubimbing naik ke atas kepalanya. Aku mulai mencium dan menghisap lembut, dan menggigit kecil tangan kanannya, mulai dari pangkal lengan, siku sampai ujung jarinya diisap-isap. Membuatnya bertambah geli dan nikmat. “Geli.. ahh.. ohh!”Perasaannya melambung kembali, ketika buah dadanya dikulum, dijilati dan dihisap lembut. “Uuuhh.!”, dia makin mendekapkan kepalaku, itu akan membuat vaginanya geli, membuat birahinya semakin memuncak.“Kak.. ahh, terus kak.. ahh.. ssst.. uhh”, dia merintih rintih dan menggelinjang, sesekali kakinya menekuk ke atas, hingga roknya tersingkap.

Sambil terus mempermainkan buah dada gadis itu. aku melirik ke paha mulus, indah terlihat di antara rok yang tersingkap. Darahku berdesir, kupindahkan tanganku dan terus menari naik turun antara lutut dan pangkal paha putih mulus, masih tertutup celana yang membasah, Aku merasakan birahi
Siska semakin memuncak. Aku terus mempermainkan buah dada gadis itu.“Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh”, terdengar gadis itu merintih panjang. Aku dengan pelan dan pasti mulai membuka kancing, lalu menurunkan retsleting rok abu-abu itu, seakan Siska tidak peduli dengan tindakanku itu. Rangsangan yang membuat birahinya memuncak membuatnya bertekuk lutut, menyerah.

“Jangan Kak.. aahh”, tapi aku tidak peduli, bahkan kemudian
Siska malah membantu menurunkan roknya sendiri dengan mengangkat pantatnya. Aku tertegun sejenak melihat tubuh putih mulus dan indah itu. Kemudian badan gadis itu kubalikkan sehingga posisinya tengkurap, bibirku merayap ke leher belakang dan punggung.

“Uuuhh”, ketika membalikkan badan,
Siska melihat sesuatu yang menonjol di balik celana dalamku. Dia kaget, malu, tapi ingin tahu. “Aaahh”. Siska mulai merapatkan kakinya, ada perasaan risih sesaat, kemudian hilang kalah oleh nafsu birahi yang telah menyelimuti perasaannya. “Ahh..”, dia diam saja saat aku kembali mencium bibirnya, membimbing tangannya ke bawah di antara pangkal paha, dia kini memegang dan merasakan serdadu yang keras bulat dan panjang di balik celanaku, sejenak Siska sejenak mengelus-elus benda yang membuat hatinya penasaran, tapi kemudian dia kaget dan menarik tangannya.

“Aaahh”,
Siska tak kuberikan kesempatan untuk berfikir lain, ketika mulutku kembali memainkan puting susu mungil yang berdiri tegak dengan indahnya di atas tonjolan dada. Vaginanya terasa makin membanjir, hal ini membuat birahinya makin memuncak. “Ahh.. ahh.. teruuus.. ahh.. uhh”, sambil terus memainkan buah dadanya, tanganku menari naik turun antara lutut dan pangkal pahanya yang putih mulus yang masih tertutup celana. Tanpa disadarinya, karena nikmat, tanganku mulai menyusup di bawah celana dalamnya dan mengusap-usap lembut bawah pusar yang mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, dan pantatnya yang kenyal terbentuk dengan indahnya bergantian.

“Teruuuss.. aaahh.. uuuhh”, karena geli dan nikmat
Siska mulai membuka kakinya, jari-jari Andy yang nakal mulai menyusup dan mengelus vaginanya dari bagian luar celana, birahinya memuncak sampai kepala.“Ahh.. terus.. ahh.. ohh”, gadis itu kaget sejenak, kemudian kembali merintih rintih. Melihat Siska menggelinjang kenikmatan, tanganku mencoba mulai menyusup di balik celana melalui pangkal paha dan mengelus-elus dengan lembut vaginanya yang basah lembut dan hangat. Siska makin menggelinjang dan birahinya makin membara. “Ahh.. teruusss ooh”, Siska merintih rintih kenikmatan.

Aku tahu gadis itu hampir mencapai puncak birahi, dengan mudah tanganku mulai beraksi menurunkan celana dalam gadis itu perlahan. Benar saja,
Siska membiarkannya, sudah tidak peduli lagi bahkan mengangkat pantat dan kakinya, sehingga celana itu terlepas tanpa halangan.

Tubuh gadis itu kini tergolek bugil di depan mataku, tampak semakin indah dan merangsang. Pangkal pahanya yang sangat bagus itu dihiasi bulu-bulu lembut yang mulai tumbuh halus. Vaginanya tampak kemerahan dan basah dengan puting vagina mungil di tengahnya. Aku terus memainkan puting susu yang sekarang berdiri tegak sambil terus mengelus bibir vagina makin membanjir. “Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh”.

Vagina yang basah terasa geli dan gatal, nikmat sampai ujung kepala. “Kak.. aahh”,
Siska tak tahan lagi dan tangannya menyusup di bawah celana dalamku dan memegang serdadu yang keras bulat dan panjang itu. Siska tidak merasa malu lagi, bahkan mulai mengimbangi gerakanku.

Aku tersenyum penuh kemenangan melihat tindakan gadis itu, secara tidak langsung gadis itu meminta untuk bertindak lebih jauh lagi. Aku melepas celana dalamku, melihat serdaduku yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata gadis itu terbelalak kagum.

Sekarang kami tidak memakai penutup sama sekali.
Siska kagum sampai mulutnya menganga melihat serdadu yang besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru pertama kali dia melihat benda itu. Vaginanya pasti sudah sangat geli dan gatal, dia tidak peduli lagi kalau masih perawan, kemudian telentang dan pelan-pelan membuka leber-lebar pahanya.

Sejenak aku tertegun melihat vagina yang bersih kemerahan dan dihisi bulu-bulu yang baru tumbuh, lubang vaginanya tampak masih tertutup selaput perawan dengan lubang kecil di tengahnya.
Siska hanya tertegun saat aku berada di atasnya dengan serdadu yang tegak berdiri. Sambil bertumpu pada lutut dan siku, bibirku melumat, mencium, dan kadang menggigit kecil menjelajahi seluruh tubuhnya. Kuluman di puting susu yang disertai dengan gesekan-gesekan ujung burung ke bibir vaginanya kulakukan dengan hati-hati, makin membasah dan nikmat tersendiri. “Kak.. ahh, terus ssts.. ahh.. uhh”, birahinya memuncak bisa-bisa sampai kepalanya terasa kesemutan, dipegangnya serdaduku. “Ahh” terasa hangat dan kencang.

“Kak.. ahh!”, dia tak dapat lagi menahan gejolak biraninya, membimbing serdaduku ke lubang vaginanya, dia mulai menginginkan serdaduku menyerang ke lubang dan merojok vaginanya yang terasa sangat geli dan gatal. “Uuuhh.. aaahh”, tapi aku malah memainkan topi baja serdaduku sampai menyenggol-nyenggol selaput daranya. “Ooohh Kak masukkan ahh”, gadis itu sampai merintih rintih dan meminta-minta dengan penuh kenikmatan.

Dengan hati-hati dan pelan-pelan aku terus mempermainkan gadis itu dengan serdaduku yang keras, hangat tapi lembut itu menyusuri bibir vagina.“Ooohh Kak masukkan aaahh”, di sela rintihan nikmat gadis itu, setelah kulihat puting susunya mengeras dan gerakannya mulai agak lemas, serdadu mulai menyerang masuk dan menembus selaput daranya, Sreetts “Aduuhh.. aahh”, tangannya mencengkeram bahuku. Dengan begitu,
Siska hanya merasa lubang vaginanya seperti digigit nyamuk, tidak begitu sakit, saat selaput dara itu robek, ditembus serdaduku yang besar dan keras. Burungku yang terpercik darah perawan bercampur lendir vaginanya terus masuk perlahan sampai setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan dan hati-hati. “Ahh”, dia merintih kenikmatan.

Aku tidak mau terburu-buru, aku tidak ingin lubang vagina yang masih agak seret itu menjadi sakit karena belum terbiasa dan belum elastis. Burung itu masuk lagi setengahnya dan.. Sreeets “Ohh..”, kali ini tidak ada rasa sakit,
Siska hanya merasakan geli saat dirasakan burung itu keluar masuk merojok vaginanya. Siska menggelinjang dan mengimbangi gerakan dan mendekap pinggangnya.

“Kak.. ahh, terus Kak.. ohh.. uhh”, serdaduku terus menghunjam semakin dalam. Ditarik lagi, “Aaahh”, masuk lagi. “Ahh, terus… ahh.. uhh”, lubang vagina itu makin
Siska merasakan nikmat birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayang di awan-awan, badannya mulai bergeter getar dan mengejang, dan tak tertahankan lagi. “Aaahh, ooohh, aaahh” vaginanya berdenyut-denyut melepas nikmat. Dia telah mencapai puncak orgasme, kemudian terlihat lega yang menyelimuti dirinya.

Melihat
Siska sudah mencapai orgasme, aku kini melepas seluruh rasa birahi yang tertahan sejak tadi dan makin cepat merojok keluar masuk lubang vagina Siska,, “Kak.. ahh.. ssst.. ahh.. uhh”, Siska merintih dan merasakan nikmat birahinya memuncak kembali. Badannya kembali bergetar dan mengejang, begitu juga denganku.“Ahh.. oohh.. ohh.. aaaahh!”, kami merintih rintih panjang menuju puncak kenikmatan. Dan mereka mencapai orgasme hampir bersamaan, terasa serdadu menyemburkan air mani hangat ke dalam vagina gadis itu yang masih berdenyut nikmat.

Aku mengeluarkan serdadu yang terpercik darah perawan itu pelan-pelan, berbaring di sebelah
Siska dan memeluknya supaya Siska merasa aman, dia tampak merasa sangat puas dengan pelajaran tahap awal yang kuberikan.“Bagaimana kalau Siska hamil Kak”, katanya sambil sudut matanya mengeluarkan air mata.Sesaat kemudian aku dengan sabar menjelaskan bahwa Siska tidak mungkin hamil, karena tidak dalam masa siklus subur, berkat pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yang keluar dari vagina dan siklus menstruasinya.
Siska semakin merasa lega, aman, merasa disayang. Kejadian tadi bisa berlangsung karena merupakan keinginan dan kerelaannya juga. Diapun bisa tersenyum puas dan menitikkan air mata bahagia, kemudian tertidur pulas dipelukanku yang telah menjadikannya seorang perempuan.

Bangun tidur,
Siska membersihkan badan di kamar mandi. Selesai mandi dia kembali ke kamar, dilepasnya handuk yang melilit tubuhnya, begitu indah dan menggairahkan sampai-sampai aku tak berkedip memandangnya. Diambilnya pakaian yang berserakan dan dikenakannya kembali satu persatu. Kemudian dia pamit pulang dan mencium pipiku yang masih berbaring di tempat tidur.

Kisah Mantan Putih Biru

Mantan Putih Biru

"Apa maumu?! Dulu kau berjanji ini lah, iitulah! Kau mau belajar ngaji dan salat jika aku mau jadi paacarmu. Tapi kau ingkari perjanjian itu? Kia pacaran bukan karna saling cinta! Kenapa sekarang tidak mau salat? Mengaji 1 ayat pun kau tak mau?"
Oh ya Allah....desisku panjang setelah teringat kejadian 1 tahun yang lalu. Entah mimpi apa aku semalam sehingga aku ingat lai masa laluku.. Kata-kata itu selalu menjadi teman dalam setiap detikku.

Kisah mantanku satu-satunya, dari dulu tak bisa kupungkiri, selama ini baru kusadari, rupanya ada sedikit rindu padanya. Aku tak mengerti. Aku pacaran bukan karena cinta, namun sekedar hanya untuk mengajari dia sedikit agama. Karena selama ini, ia terlalu jauh menyimpang dan mau bertobat jika aku mau menjadikanya pacar.

Aku ingat sekali, pertama kalinya pacaran ketika usiaku duduk dibangku SMP kelas 3 awal Aku melakukanya bukan untuk statusku agar tidak jomblo. Tidak seperti temanku yang lain, sekali punya pacar semua harus tahu, selingkuhlah, putus nyambunglah. "Aku tak peduli. Tujuanku berbeda," pikirku.

Apel yang dibungku kulit jeruk terbongkar juga pada endingnya. Hubunganku denganya terbongkar tatkala stengah tahun jadian.

Hal ini menjadi masalah besar buatku. Karena selama ini aku terkenal sebagai anak pendiam dan tak suka berpasangan. Orang Tuaku pun tak mengizinkan. Semua ini berjalan secara tersembuyi. Aku menjaga imageku. Selama pacaran, tak sedikitpun ku beri kesempatan baginya untuk mendekatiku. Maksudnya aku harus menjaga jarak, karena kami bukan mahram. Walaupun duduk hanya berdekatan atau sekedar berpegangan tangan, saling tatap muka, aku selalu menghindarinya. Aku tak segan-segan membentaknya dan bersikap tegas jika ia membandel. Untuk kencan, aku rasa tidak perlu. Karena status ini hanya sekedar syarat agar ia mau mengaji dan salat. Bahkan aku tidak tau bahwa langkah yang aku ambi adalah salah kaprah.

Berita itu semakin menyebar luas dan membuatku gatal untuk mengaruk dan menghilangkan kutu-kutu busuk di dalamnya. Mereka mencampuradukan dan menambah-nambahkan bumbu penyedap. Mungkin agar terdengar panas untuk dibincangkan. Untuk mengetahui perilaku teman-temanku yang senakin mencari tahu statusku, kukatakan secara tegas.

"Aku memang pacaran, namun dengan tujuan yang berbeda dengan kalian yang hanya demi status belaka. Pacaranku bukan acara kencan, pegangan tangan, mesra-mesraan. Aku sudah memutuskan hubungan itu sejak lama tanpa syarat! Aku berbeda dengan kalian."

Akhirnya, atas yang semua kulakukan sedikit demi sedikit gosip itu menghilang. Semua kembali normal. Dan dengan dia? Tentu saja ia membantuku. ia memasang status pacar dengan orag lain supaya rencanaku berhasil. Namun dibalik itu semua, kami masih lanjut.

Namun, akhir-akhir ia nampak berbeda. Semakin aku curigai semakin pula ia menutupi sesuatu dan itu terlihat jelas. Aku takut jika tujuan yang semula menyimpang. Tanpa pikir panjang, ku mencari tahu. Telah jelas sudah tanpa ditutupi. Ternyata benar, semua berbeda. Ia kembali menjai seoraang penggila seks, peminum, pemabuk, suka mengombal wanita, dan ketika bersamaku, ia sudah tak mau belajar agama.

Malam ini, ia menolak mentah-mentah untuk mengaji, dan dengan enteng dia mengajaku untuk ke jenjang yang lebih serius. Tak hanya status, namun yang spesial. Aku sangat kecewa dan tak tau harus berbuat apa. Melintaslah kalimat itu. Ia menyadarinya, dan merasa khilafserta tak mau kehilangan diriku.

Terlambat sudah, sebentar lagi akau akan pergi jauh, dan tak akan kembali untuknya. Dengan sangat dan dengan paksa aku memutuskan secara resmi dan langsung menjauh tanpa harus mendengar persetujuan darinya. Sudah ku camkan sebagai status putus. Entah bagaimana ia mengangapnya. Aku tak mau pergi dan meninggalkan 'sesuatu' yang tak jelas dan belus tersesesaikan.

Aku pergi menjauh, meninggalkan kisah masa putih biru menuju putih abu-abu. Sekarang aku sadar, rupanya semua telah menumbhkan cinta. Tanpa kusadari, selama ini aku juga menyayanginya. Namun semua tertutupi oleh perjanjian itu dan aku juga tidak bisa menerimanya atas semua perilaku buruknya. Aku akan selalu menjauh darinya. Sampai kapanpun!

Menikmati Sunrise Di Gunung Sindoro

Pagi itu cuaca sangat cerah Adzan subuh terdengar sayup-sayup dari Pos 3 Gunung Sindoro, Tim Pendaki Ecek-ecek "sebutan pada waktu mendaki"  memutuskan untuk istirahat sekaligus menikmati terbit dari tempat itu.

Semburat sinar mentari pagi mulai nampak diufuk timur. Semakin lama semakin terang. Persis di tengah-tengah antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Sementara diujung kanan, nampak Gunung Sumbing yang gagah. Sungguh pemandangan yang sangat indah dan mampu menghilangkan lelah para pendaki yang sudah menempuh 6 jam perjalanan.

Sembari menikmati pemandangan dan beristirahat, tim mulai berbagi tugas. Ada yang memasak dan ada pula yang memasak untuk persiapan pendakian kepuncak. Namun Tim memberikan kesempatan pada anggota yang mengalami kram pada kaki untuk beristirahat total.

Sekitar 15 menit kemudian, mie instant sudah siap santap. Sarapan pun dimulai Celotehan dan protes pun muncul. Ada yang berkomentar masakanya terlalu pedas, ada yang bilang terlalu manis. Meskipun masakan yang disiapkan tetap ludes.

Matahari semaki tinggi. Dua jam beristirahat dirasa sudah cukup mengembalikan kebugaran. Tim bersiap menuju puncak dan disempatkan berfoto bersama. "Ayo kita foto bersama disini mumpung udaranya cerah. Siapa tahu nanti ada yang tidak sanggup sampai puncak," usaul salah seorang dari teman. Dengan minta tolong pendaki dari jakarta, akhirnya tim bisa berfoto bersama.

Dengan sisa tenaga yang ada pukul 09.00 akhirnya Tim mencapai puncak dan mengucap syukur disini. Kabut pun mulai turun, tim memutuskan untuk turun agar tidak kehujanan di perjalanan. Pukul 18.30 Tim sampai di Yogyakarta

Pendakian yang mengambil rute Kledung ini memang menguras tenaga. Pasalnya tim ecek-ecek tidak sempat berisirahat sebelum mendaki. Berkumpul dan berangkat mendaki pukul 15.30 WIB dari Yogyakarta, rombongan baru sampai Parakan sekitar pukul 20.00. Setelah beristirahat dan packing serta makan malam di Parakan pukul 21.00 tim berangkat menuju base camp Kledung pukul 21.30 melapor dan mengisi buku tamu, kemudian selama 45 menit aklamatisasi pendakian.
Pendakian Gunung sindoro, Temamggung, Jawa Tengah pada sabtu-minggu (22-23 Desember 2012) ini sekaligus untuk meresmikan Hikking Adventure Club Ecek-ecek, sebuah Komunitas Pencinta Alam.

Pendakian Gunung Sindoro (3.136 mdpl) di ikuti 17 Anggota, yang kesemuanya adalah Mahasiswa dari berbagai Jurusan yang ada di Yogyakarta, masing-masing Joko, Andi, Firman, Lukman, Denny, Andi, Setyawan, Jhony, Imron, Santi, Zero, Candra, Donny, Gita, Rany, Virly dan Anisa.

Joko menuturkan, pendiri Komunitas Pencinta Alam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kebersamaan dan kekompakan para Mahasiswa yang suka dan hobi akan olahra Alam. Selain itu juga untuk menjalin persahabatan di lingkungan pencinta alam.
Komunitas ini bukan untuk gagah-gagahan, tetapi menjadi wadah bagi mahasiswa yang gemar berpetualang sekaligus mencintai lingkungan "tutur Joko di puncak Gunung Sindoro.

(Gita Maharani)-k
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright 2013 Catatan ceritaTemplate by Bamz Templates|suport by Wibialwis Blog |Support Googel