Hujan Hati

Hujan Hati - Ketika seorang anak menangis, maka ia sedang merasa sakit, sedih ataupun takut. Bagaimana jika seorang dewasa yang menangis? Apakah sama dengan seorang anak yang menangis? Apakah sebagai orang dewasa juga ketika merasa sedih, sakit ataupun takut juga akan menangis?

Orang dewasa justru memiliki banyak alasan untuk menangis. Jauh berbeda dengan seorang anak kecil. Orang dewasa bisa menangis karena bahagia, terpukul, terharu, menghadapi tantangan. Sungguh banyak alasannya, tetapi mengapa seringkali kita berkata "Malu kalau harus menangis!". Sadarkah kita dengan menangis kita dapat mengekspresikan perasaan kita? Dengan menangis kita mengerti apa yang sebenarnya kita rasakan. Seorang anak menangis hanya karena dia merasa tidak nyaman dengan suatu moment yang membuatnya terpuruk (dipukul, dimarah, takut, dll). Itu adalah seorang anak kecil, tetapi orang dewasa punya banyak alasan untuk menangis.

Saat kita harus menangis, maka menangislah, saat kita harus menitikkan airmata untuk seseorang yang kita kasihi, ya menangislah, itu tidak akan membuatmu menjadi orang yang mengalami kerugian besar yang dapat dihitung dengan jutaan bahkan triliunan uang dimuka bumi ini.

KITA TIDAK PERNAH RUGI KETIKA HARUS MENANGIS.

Ada sebuah kasus yang pernah saya alami. Tentang seorang Pria yang tidak pernah mau menangis karena ia malu jika seseorang melihatnya menangis. Ia sungguh mengasihi ayahnya, bahkan hampir dalam 1 bulan ia dapat menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk biaya pengobatan ayahnya. 

Pada hari Jumat dibulan Oktober sang ayah pun dipanggil pulang oleh yang Maha Kuasa. Seorang Pria yang berprinsip bahwa ia tidak boleh menangis ini, begitu terpukul hingga ia sendiri tidak mampu berdiri ketika mendengar berita yang disampaikan oleh pembantu ayahnya via telefon. Seorang pria ini pun langsung memesan 1 tiket pesawat untuk pergi ke rumah ayahnya sesegera mungkin. Hingga kemudian ia pun tiba ditempat tujuannya dan melihat semua keluarganya berkumpul. 

Jasad ayahnya sudah siap untuk dimakamkan dan sudah berada didalam peti jenazah. Pria ini hanya terpaku berdiri disamping jasad ayahnya yang sudah kaku, dalam hatinya ia bergumam kesal "Kenapa ayah harus meninggal? Aku sudah mengerahkan seluruh tenaga medis untuknya, bahkan dokter pun sudah menyanggupi akan membantunya untuk sembuh, kenapa?" Ia marah, kesal dan bahkan hampir membanting peti jenazah ayahnya sendiri yang sungguh ia kasihi. 

Ia berteriak menggemparkan seisi rumah, bahkan semua keluarga yang melihatnya pun ikut serta kaget melihat perilaku pria ini. Setelah akhirnya sang Ibu datang merangkulnya dan memintanya untuk tenang, ia tetap tidak mau tenang, ia tetap kalap dan galau. Sang Ibu berkata lembut ditelinganya "Menangislah nak, kalau itu membuatmu lebih tenang saat ini", pria ini menoleh kesal dan berkata pada ibunya "Apakah dengan menangis ayah akan kembali, Ibu?" sang Ibu pun kembali berkata pada anaknya itu dengan penuh kesabaran "Tidak nak, ayah tidak akan kembali dengan engkau menangis, tapi engkau akan mengerti kenapa ayah harus pergi disaat engkau sudah menghabiskan waktumu dengan menolongnya". 

Pria ini mencoba dengan singkat memahami maksud kata Ibunya dan kemudian ia terdiam tanpa disadarinya air bening itu mengalir dari matanya. Ia pun sesenggukan dan menangis perlahan-lahan ia pun terisak. Ia memeluk erat ibunya menangis sejadinya di pundak ibunya. Perlahan ia pun berkata pada ibunya dengan lirih "Aku tahu semua usahaku sia-sia ibu, tapi aku juga tahu ketika aku menangis aku hanya seperti seseorang yang lari dari sebuah masalah dan aku lemah ketika aku harus menangis". Sang Ibu membalas pelukan erat anak lelakinya yang begitu keras pada prinsipnya itu, tapi kini sang Ibu melihat anak lelakinya itu mengerti apa yang harus ia lakukan disaat ia menghadapi suatu kejadian.

Temanku, ketika kita ingin menangis tetapi kita tidak melakukannya maka itu akan membuat perasaan kita tidak lebih baik. Dimana kita harus menitikkan airmata, pada saat itulah kita akan tahu sesuatu hal yang tidak kita mengerti.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar sahabat adalah inspirasi saya !!!!

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright 2013 Catatan cerita: Hujan HatiTemplate by Bamz Templates|suport by Wibialwis Blog |Support Googel